Assalamualaikum.wr.wb
Sahabat fillah yang budiman mari baca kisah dibawah ini yang akan membuat kita takjub atas kebesaran Allah swt
Diriwayatkan (Al-Mustadrah Syeikh An-Nuri, jilid 5: 355, hadis ke 72) bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Disaat aku tiba di langit di malam Isra’ Miraj, aku melihat satu
malaikat memiliki 1000 tangan, di setiap tangan ada 1000 jari. Aku
melihatnya menghitung jarinya satu persatu. Aku bertanya kepada Jibril
as, pendampingku,
‘Siapa gerangan malaikat itu, dan apa tugasnya?.’
Jibril berkata, Sesungguhnya dia adalah malaikat yang diberi tugas
untuk menghitung tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi.
’ Rasulallah saw bertanya kepada malaikat tadi,
‘Apakah kamu tahu berapa bilangan tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi sejak diciptakan Adam as?.
’ Malaikat itupun berkata,
‘Wahai Rasulallah saw, demi yang telah mengutusmu dengan hak
(kebenaran), sesungguhnya aku mengetahui semua jumlah tetesan air hujan
yang turun dari langit ke bumi dari mulai diciptakan Adam as sampai
sekarang ini, begitu pula aku mengetahui jumlah tetetas yang turun ke
laut, ke darat, ke hutan rimba, ke gunung-gunung, ke lembah-lembah, ke
sungai-sungai, ke sawah-sawah dan ke tempat yang tidak diketahui
manusia.
’Mendengar uraian malaikat tadi, Rasuluallah saw sangat takjub dan bangga atas kecerdasannya dalam menghitung tetesan air hujan.
Kemudian malaikat tadi berkata kepada beliau,
‘Wahai Rasulallah saw, walaupun aku memiliki seribu tangan dan sejuta
jari dan diberikan kepandaian dan keulungan untuk menghitung tetesan
air hujan yang yang turun dari langit ke bumi, tapi aku memiliki
kekurangan dan kelemahan.
’ Rasulallah saw pun bertanya,
‘Apa kekurangan dan kelemahan kamu?.
’ Malaikat itupun menjawab,
‘Kekurangan dan kelemahanku, wahai Rasulallah, jika umatmu berkumpul
di satu tempat, mereka menyebut namamu lalu bershalawat atasmu, pada
saat itu aku tidak bisa menghitung berapa banyaknya pahala yang
diberikan Allah kepada mereka atas shalawat yang mereka ucapkan atas
dirimu.
“Allahuma shalli ala sayyidina
Muhammadin wa ala alihi wa shahbihi wa sallim
Subhanallah betapa beruntungnya orang yang pergi ke Majelis – majelis
ilmu dan bershalawat kepada Baginda Sayidina Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wassalam. Jadi kepada saudara ku Nikmat Tuhan mana lagi yang
kamu dustakan ??
Sejuta Butiran Ilmu™
Rabu, 28 November 2012
Senin, 18 Juni 2012
BIAWAK BISA BICARA & BERSAKSI kepada nabi MUHAMMAD SAW
-Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas diceritakan
seorang A’rabi—Arab Badui—dari Bani Sulaym keluar untuk
mencari air di padang pasir. Tiba-tiba ia menemukan biawak
merayap di hadapannya. Ia berjalan di belakangnya sampai
berhasil menangkapnya. Ia menyimpannya di dalam
kantongnya. Ia melanjutkan perjalanannya mendatangi Nabi
Muhammad saw.
Tidak jauh dari Nabi, ia berteriak, “Ya
Muhammad, ya Muhammad!”
Ketika orang A’rabi itu menyerunya ‘Ya Muhammad, ya
Muhammad’, Nabi Muhammad saw pun menjawabnya dengan
seruan, “Ya Muhammad, ya Muhammad.”
Sang A’rabi lalu berkata, “Engkau tukang sihir pendusta! Di bawah
kolong langit ini, di atas permukaan bumi, tidak ada lidah yang
lebih pembohong daripada lidahmu. Engkaulah yang mengaku
bahwa Tuhan telah membangkitkan kamu di bumi ini sebagai
utusan kepada orang hitam maupun orang putih. Demi Latta dan
‘Uzza, sekiranya aku tidak takut kaumku menyebut aku sebagai
orang yang terburu-buru, aku akan bunuh kamu dengan pedang
ini dengan satu tebasan saja!”
Umar bin Khaththab yang berada di situ langsung loncat untuk
mencengkeramnya. Namun, Nabi Muhammad saw berkata,
“Duduk hai Umar! Hampir saja seorang penyantun itu dapat
menjadi nabi karena kesantunannya.”
Kemudian Nabi Muhammad saw melihat kepada orang A’rabi itu
seraya berkata, “Hai saudaraku Bani Sulaym, inikah yang dilakukan
orang Arab? Mereka menyerang kami di tengah-tengah majelis
kami dan mencaci maki dengan kata-kata kasar? Hai A’rabi, demi
yang mengutusku dengan kebenaran sebagai Nabi,
sesungguhnya dua pukulan di dunia esok hari akan menyala di
neraka.
Hai A’rabi, demi yang mengutusku dengan kebenaran
sebagai Nabi, sesungguhnya penghuni langit yang ketujuh
menamaiku Ahmad Yang Benar. Hai A’rabi, Islamlah kamu supaya
kamu selamat dari api neraka. Sehingga apa yang kami miliki juga
menjadi milikmu, apa yang menimpa kami juga menimpamu,
dan jadilah kamu saudara kami di dalam Islam.”
Orang A’rabi itu semakin marah dan berkata, “Demi Latta dan
‘Uzza, aku tidak akan beriman kepadamu hai Muhammad, kecuali
kalau biawak ini beriman.”
Orang A’rabi itu lalu melemparkan biawak dari kantongnya.
Ketika
jatuh ke bumi, biawak itu segera melarikan diri. Nabi Muhammad
saw menyerunya, “Hai biawak, kembalilah kepadaku!” Biawak itu
kembali sambil memandang Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw bersabda, “Hai biawak, siapakah aku?”
Tiba
tiba biawak itu berbicara dengan lidah yang fasih, “Engkau
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin
Abdul Manaf.”
Nabi Muhammad saw bertanya lagi, “Siapa yang kamu sembah?”
Biawak itu menjawab, “Aku menyembah Allah yang menaburkan
biji-bijian dan menggelarkan ciptaan; yang mengambil Ibrahim
sebagai sahabat-Nya dan memilih engkau, hai Muhammad,
sebagai kekasih-Nya.”
Ketika orang A’rabi itu menyaksikannya, ia berkata, “Ajaib benar!
Seekor biawak yang aku buru di padang pasir dan aku simpan di
dalam kantungku; yang tidak berpikir dan berakal, tiba-tiba
berbicara kepada Muhammad saw dengan pembicaraan seperti ini
dan bersaksi dengan kesaksian seperti ini.
Ulurkan tanganmu dan
aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi
bahwa Muhammad hamba-Nya dan utusan-Nya.”
ALLOHUMMA SHOLI'ALA SAYYIDINA WA MAULANA MUHAMMAD
Sabtu, 21 April 2012
20 Cara Membahagiakan Istri
Rumahku Surgaku. Itulah harapan
sebuah pernikahan. Memang, tidak mudah untuk mewujudkan harapan
tersebut, bisa-bisa rumahku menjadi nerakaku. Dibutuhkan kerjasama yang
harmonis diantara suami dan istri ketika mengarungi bahtera pernikahan.
Selain itu, dibutuhkan pemahaman mengenai cara memelihara pernikahan
agar tetap harmonis dan tahan terhadap badai ujian. Berikut penjelasan
praktis dan padat karya Syekh Umar Bakri Muhammad “Nasihat Indah Untuk
Suami Istri” yang diterbitkan oleh Cakrawala Publishing.
Rasulullah SAW bersabda :
“ Yang terbaik di antara kalian adalah
yang paling baik (perlakuannya) terhadap istri-istrinya dan aku adalah
yang terbaik di antara kalian terhadap istri-istriku.”
Rasullullah SAW juga bersabda :
“ Tidak ada yang memuliakan wanita dengan
sejati kecuali laki-laki yang pemurah (dermawan) dan tak seorangpun
yang menghina mereka (wanita) kecuali laki-laki yang kasar.”
Tugas-tugas seorang suami kepada istrinya :
1.Hendaklah Anda selalu memperlihatkanlah
wajah yang menyenangkan ketika masuk ke rumah, ucapkan salam Islam
“assalaamu’alaikum” dengan senyuman yang manis, raih tangannya dan
peluklah istri Anda dengan mesra.
2.Ketika berbicara, untaikan kalimat yang
manis serta memikat istri Anda. Usahakan istri Anda merasa benar-benar
diperhatikan dan menjadikannya wanita paling khusus untuk Anda. Untaian
kalimat yang disampaikan kepadanya hendaknya jelas (ulangi jika perlu)
dan panggillah istri Anda dengan sebutan yang dia sukai seperti ;
manisku, sayangku, cintaku dan lain sebagainya.
3.Meskipun Anda mempunyai beban kerja
yang banyak, luangkanlah waktu untuk beramah tamah dan bercengkerama
dengan istri Anda. Hal ini juga dilakukan oleh Rasulullah SAW dimana
beliau juga beramah tamah dan menghabiskan waktu bersama para istri
beliau, meskipun pada saat itu beliau juga penuh dengan pekerjaan serta
beban tanggung jawab yang sangat besar.
4.Mainkanlah suatu permainan ataupun
selingan yang menggembirakan bersama istri Anda. Hal ini dinyatakan
dalam suatu hadist bahwa Rasullah SAW bersabda :
“ Semua hal yang di dalamnya tidak
menyebut nama Allah SWT, adalah suatu kesia-siaan, kecuali dalam empat
hal : seorang laki-laki yang sedang bermain dengan istrinya, melatih
kuda, membidik di antara dua sasaran, serta mengajarkan berenang.”
5.Membantu pekerjaan sehari-hari rumah
tangga. Usahakan Anda membantu dan menolong istri Anda dengan
tugas-tugas keseharian rumah tangga Anda, seperti membeli makanan,
mempersiapkan makanan, membersihkan serta mengatur rumah, dan lain
sebagainya. Hal-hal seperti ini akan membawa kebahagiaan tersendiri pada
diri istri Anda dan tentu saja akan semakin memperkuat cinta Anda dan
hubungan Anda bersama sang Istri.
6.Usahakan musyawarah selalu menghiasi
rumah tangga Anda. Bermusyawarahlah dengan istri Anda, dalam setiap
permasalahan. Pendapat yang di sampaikan Ummu Salamah kepada Rasulullah
SAW pada saat perjanjian Hudaibiyyah adalah suatu kejadian yang sangat
terkenal. Hal ini merupakan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW
untuk bermusyawarah dengan para istri dan para sahabat beliau.
7.Ketika Istri Anda sedang berkunjung ke tempat saudaranya, teman-temannya, serta orang-orang saleh, maka temanilah istri Anda.
8.Tata cara melakukan perjalanan dan
meninggalkan istri di rumah. Jika Anda tidak bisa membawa serta istri
Anda dalam perjalanan, maka ucapkanlah selamat tinggal dengan penuh rasa
sayang, bekalilah istri Anda dengan persediaan kebutuhan sehari-hari
dan uang secukupnya, mintalah istri Anda untuk mendo’akan Anda,
sering-seringlah untuk menghubungi istri Anda. Jangan lupa untuk meminta
pertolongan kepada orang yang Anda percayai untuk menjaga keluarga Anda
selama Anda bepergian. Persingkat perjalanan Anda jika dirasa sudah
tidak penting lagi dan pulanglah dengan membawa oleh-oleh. Hindari untuk
pulang pada malam hari atau pada saat-saat yang tidak diharapkan.
9.Dukungan keuangan. Tumbuhkanlah sikap
dermawan pada diri Anda (tidak pelit) dalam urusan pengeluaran rumah
tangga Anda, tentunya harus sesuai dengan kemampuan keuangan Anda.
Dukungan keuangan yang baik (tidak boros tentunya) akan sangat berguna
untuk memelihara kestabilan perkawinan Anda.
10.Buatlah diri Anda agar selalu berbau
harum dan perindah penampilan Anda . Allah SWT itu indah dan Dia
menyukai keindahan. Maka selalu bersihlah Anda, rapi, dan pakailah
parfum. Ibnu Abbas r.a. berkata :
“ saya menyukai keindahan diri saya sendiri untuk istri saya, seperti halnya saya menyukai keindahan istri saya untuk saya.”
11.Tentang hubungan seksual. Merupakan
tugas dari suami untuk mencukupi kebutuhan serta hasrat seksual sang
istri. Bisa jadi sekali waktu istri Anda sedang berada dalam masa yang
sangat prima berkenaan dengan kesehatan fisik dan psikologisnya.
12.Penuh perhatian. Seorang suami muslim
harus sangat perhatian dan penuh perasaan terhadap istrinya. Istri Anda
pasti mengalami dan melewati bermacam-macam perubahan baik secara fisik
dan psikologis. Pada saat-saat seperti itu, istri Anda sangat memerlukan
suatu perlakuan yang mesra dan penuh perhatian, agar istri Anda bisa
menghapus kesusahan dan kesedihan yang sedang dialaminya, serta
menenangkan perasaannya yang mudah tersentuh.
13.Jagalah kerahasiaan perkawinan Anda.
Diriwayatkan dalam sebuah hadist oleh Abu Sa’id Al-Khudry bahwa
Rasulullah SAW bersabda :
“ Sungguh di antara orang yang paling
buruk di hadapan Allah SWT pada saat hari kebangkitan adalah laki-laki
yang mendatangi istrinya untuk melakukan hubungan badan, dan dia
membeberkan rahasia itu (tentang hubungan badan) kepada yang lain.”
14.Bekerja sama dalam melakukan ibadah
kepada Allah SWT, sholat berjama’ah dan selalu tingkatkan aktifitas Anda
dalam beribadah kepada Allah SWT, seperti bersedekah, dzikir (mengingat
Allah SWT), dan sholat pada malam hari (qiyamul lail). Rasulullah SAW
bersabda :
“ Semoga rahmat Allah SWT dilimpahkan
kepada laki-laki yang bangun pada malam hari dan membangunkan istrinya
untuk sholat bersamanya, dan jika dia menolak maka percikkan air ke
wajahnya”.
15.Selalu menunjukkan rasa hormat kepada keluarga dan teman istri Anda.
16.Usahakan untuk mendidik istri Anda tentang islam dan berilah istri Anda nasehat-nasehat.
17.Cemburu yang sewajarnya.
18.Bersabar dan berlaku lembutlah kepada
istri Anda. Kendalikan amarah Anda dan buatlah sang istri untuk
menghilangkan keragu-raguannya terhadap Anda, dan nasehatilah dia ketika
melakukan suatu kesalahan.
19.Jadilah pema’af dan tegurlah istri Anda dengan cara yang baik dan sampaikan pada saat yang benar-benar tepat.
20.Jadilah seorang suami muslim yang
sejati, dan terapkan semua yang pernah dibaca dan dipahami tentang
Islam, dengan arif dan bijaksana. (arrahmah.com)
Minggu, 08 April 2012
Kisah Nabi Muhammad Saw Dengan Pengemis Yahudi.
Alkisah, hiduplah Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis
Yahudi buta ,hari demi ia lalui dengan selalu berkata "Wahai saudaraku
jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu
tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".
Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah SAW tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?",tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. ”Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku,” pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
Nah inilah kisah itu sobat, dari kisah di atas kita bisa mengambil hikmah, bahwa setiap perbuatan yg kurang menyenangkan yg kita dapatkan dari orang lain bukan menjadi alasan bagi kita untuk memusuhi orang tersebut, Allah SWT berfirman, secara singkatnya begini, berdakwalah kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasehat yg baik dan lawanlah mereka yg tidak menyukaimu dengan cara yg baik pula.
Mari Bershalawat bersama ... Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad ...
Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah SAW tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?",tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.
Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. ”Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku,” pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
Nah inilah kisah itu sobat, dari kisah di atas kita bisa mengambil hikmah, bahwa setiap perbuatan yg kurang menyenangkan yg kita dapatkan dari orang lain bukan menjadi alasan bagi kita untuk memusuhi orang tersebut, Allah SWT berfirman, secara singkatnya begini, berdakwalah kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasehat yg baik dan lawanlah mereka yg tidak menyukaimu dengan cara yg baik pula.
Mari Bershalawat bersama ... Allahumma shali ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad ...
Contoh Wanita Penghuni Surga Itu…
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata padaku,
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”
“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni surga?”
Aku menjawab, “Ya”
Ia berkata, “Wanita
hitam itulah yang datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
lalu berkata, ‘Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan auratku
tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah
Menyembuhkannya.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’
Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa rindunya hati ini kepada surga-Nya yang begitu indah. Yang luasnya seluas langit dan bumi. Betapa besarnya harapan ini untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya. Dan subhanallah! Ada seorang wanita yang berhasil meraih kedudukan mulia tersebut. Bahkan ia dipersaksikan sebagai salah seorang penghuni surga di kala nafasnya masih dihembuskan. Sedangkan jantungnya masih berdetak. Kakinya pun masih menapak di permukaan bumi.
Sebagaimana
perkataan Ibnu Abbas kepada muridnya, Atha bin Abi Rabah, “Maukah aku
tunjukkan seorang wanita penghuni surga?” Aku menjawab, “Ya”
Ibnu Abbas berkata, “Wanita hitam itulah….dst”
Ibnu Abbas berkata, “Wanita hitam itulah….dst”
Wahai
saudariku, tidakkah engkau iri dengan kedudukan mulia yang berhasil
diraih wanita itu? Dan tidakkah engkau ingin tahu, apakah gerangan amal
yang mengantarkannya menjadi seorang wanita penghuni surga?
Apakah
karena ia adalah wanita yang cantik jelita dan berparas elok? Ataukah
karena ia wanita yang berkulit putih bak batu pualam?
Tidak. Bahkan Ibnu Abbas menyebutnya sebagai wanita yang berkulit hitam.
Wanita
hitam itu, yang mungkin tidak ada harganya dalam pandangan masyarakat.
Akan tetapi ia memiliki kedudukan mulia menurut pandangan Allah dan
Rasul-nya. Inilah bukti bahwa kecantikan fisik bukanlah tolak ukur
kemuliaan seorang wanita. Kecuali kecantikan fisik yang digunakan dalam
koridor yang syar’i. Yaitu yang hanya diperlihatkan kepada suaminya
dan orang-orang yang halal baginya.
Kecantikan
iman yang terpancar dari hatinyalah yang mengantarkan seorang wanita
ke kedudukan yang mulia. Dengan ketaqwaannya, keimanannya, keindahan
akhlaqnya, amalan-amalan shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di
mata manusia pun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.
Bagaimanakah
dengan wanita zaman sekarang yang sibuk memakai kosmetik ini-itu demi
mendapatkan kulit yang putih tetapi enggan memutihkan hatinya? Mereka
begitu khawatir akan segala hal yang bisa merusak kecantikkannya,
tetapi tak khawatir bila iman dan hatinya yang bersih ternoda oleh
noda-noda hitam kemaksiatan – semoga Allah Memberi mereka petunjuk -.
Kecantikan
fisik bukanlah segalanya. Betapa banyak kecantikan fisik yang justru
mengantarkan pemiliknya pada kemudahan dalam bermaksiat. Maka
saudariku, seperti apapun rupamu, seperti apapun fisikmu, janganlah
engkau merasa rendah diri. Syukurilah sebagai nikmat Allah yang sangat
berharga. Cantikkanlah imanmu. Cantikkanlah hati dan akhlakmu.
Wahai saudariku, wanita hitam itu menderita penyakit ayan sehingga ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan meminta beliau agar berdoa kepada Allah untuk kesembuhannya.
Seorang muslim boleh berusaha demi kesembuhan dari penyakit yang
dideritanya. Asalkan cara yang dilakukannya tidak melanggar syariat.
Salah satunya adalah dengan doa. Baik doa yang dipanjatkan sendiri,
maupun meminta didoakan orang shalih yang masih hidup. Dan dalam hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki keistimewaan berupa doa-doanya yang dikabulkan oleh Allah.
Wanita
itu berkata, “Aku menderita penyakit ayan dan auratku tersingkap (saat
penyakitku kambuh). Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.”
Saudariku,
penyakit ayan bukanlah penyakit yang ringan. Terlebih penyakit itu
diderita oleh seorang wanita. Betapa besar rasa malu yang sering
ditanggung para penderita penyakit ayan karena banyak anggota
masyarakat yang masih menganggap penyakit ini sebagai penyakit yang
menjijikkan.
Tapi,
lihatlah perkataannya. Apakah engkau lihat satu kata saja yang
menunjukkan bahwa ia benci terhadap takdir yang menimpanya? Apakah ia
mengeluhkan betapa menderitanya ia? Betapa malunya ia karena menderita
penyakit ayan? Tidak, bukan itu yang ia keluhkan. Justru ia mengeluhkan
auratnya yang tersingkap saat penyakitnya kambuh.
Subhanallah.
Ia adalah seorang wanita yang sangat khawatir bila auratnya
tersingkap. Ia tahu betul akan kewajiban seorang wanita menutup
auratnya dan ia berusaha melaksanakannya meski dalam keadaan sakit.
Inilah salah satu ciri wanita shalihah, calon penghuni surga. Yaitu
mempunyai sifat malu dan senantiasa berusaha menjaga kehormatannya
dengan menutup auratnya. Bagaimana dengan wanita zaman sekarang yang di
saat sehat pun dengan rela hati membuka auratnya???
Saudariku,
dalam hadits di atas terdapat pula dalil atas keutamaan sabar. Dan
kesabaran merupakan salah satu sebab seseorang masuk ke dalam surga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.” Wanita itu menjawab, “Aku pilih bersabar.”
Wanita
itu lebih memilih bersabar walaupun harus menderita penyakit ayan agar
bisa menjadi penghuni surga. Salah satu ciri wanita shalihah yang
ditunjukkan oleh wanita itu lagi, bersabar menghadapi cobaan dengan
kesabaran yang baik.
Saudariku,
terkadang seorang hamba tidak mampu mencapai kedudukan kedudukan mulia
di sisi Allah dengan seluruh amalan perbuatannya. Maka, Allah akan
terus memberikan cobaan kepada hamba tersebut dengan suatu hal yang
tidak disukainya. Kemudian Allah Memberi kesabaran kepadanya untuk
menghadapi cobaan tersebut. Sehingga, dengan kesabarannya dalam
menghadapi cobaan, sang hamba mencapai kedudukan mulia yang sebelumnya
ia tidak dapat mencapainya dengan amalannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika
datang suatu kedudukan mulia dari Allah untuk seorang hamba yang mana
ia belum mencapainya dengan amalannya, maka Allah akan memberinya
musibah pada tubuhnya atau hartanya atau anaknya, lalu Allah akan
menyabarkannya hingga mencapai kedudukan mulia yang datang kepadanya.” (HR. Imam Ahmad. Dan hadits ini terdapat dalam silsilah Al-Haadits Ash-shahihah 2599)
Maka,
saat cobaan menimpa, berusahalah untuk bersabar. Kita berharap, dengan
kesabaran kita dalam menghadapi cobaan Allah akan Mengampuni dosa-dosa
kita dan mengangkat kita ke kedudukan mulia di sisi-Nya.
Lalu
wanita itu melanjutkan perkataannya, “Tatkala penyakit ayan menimpaku,
auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.” Maka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berdoa kepada Allah agar auratnya tidak tersingkap. Wanita itu tetap menderita ayan akan tetapi auratnya tidak tersingkap.
Wahai
saudariku, seorang wanita yang ingatannya sedang dalam keadaan tidak
sadar, kemudian auratnya tak sengaja terbuka, maka tak ada dosa
baginya. Karena hal ini di luar kemampuannya. Akan tetapi, lihatlah
wanita tersebut. Bahkan di saat sakitnya, ia ingin auratnya tetap
tertutup. Di saat ia sedang tak sadar disebabkan penyakitnya, ia ingin
kehormatannya sebagai muslimah tetap terjaga. Bagaimana dengan wanita
zaman sekarang yang secara sadar justru membuka auratnya dan sama sekali
tak merasa malu bila ada lelaki yang melihatnya? Maka, masihkah
tersisa kehormatannya sebagai seorang muslimah?
Saudariku, semoga kita bisa belajar dan mengambil manfaat dari wanita penghuni surga tersebut. Wallahu Ta’ala a’lam.
Kisah Umar ra Menangis Di Depan Rasulullah SAW
Guru Sasya
Sangat bersemangat menceritakan Riwayat Umar bin Khattab yang menangis ? Mengapa
”Singa Padang Pasir” ini sampai menangis ?
Umar r.a. pernah meminta izin menemui Rasulullah Saw. Ia mendapatkan beliau sedang berbaring di atas tikar yang sangat kasar. Sebagian tubuh beliau berada di atas tanah. Beliau hanya berbantal pelepah kurma yang keras.
Umar berkata, ”Setelah aku mengucapkan salam, aku lalu duduk di dekat beliau. Aku tidak sanggup menahan tangisku ....”
Rasulullah Muhammad saw pun bertanya, ”Mengapa engkau menangis wahai Umar?” Umar menjawab, ”Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini telah menimbulkan bekas pada tubuhmu. Padahal engkau Nabi Allah dan kekasih-Nya. Kekayaanmu hanya yang aku lihat sekarang ini. Sedangkan Kaisar Rumawi duduk di singgasana emas dan berbantalkan sutera”.
Dengan lembut, Nabi saw pun berkata, ”Mereka telah menyegerakan kesenangannya sekarang juga. Sebuah kesenangan yang akan cepat berakhir. Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang yang bepergian pada musim panas. Ia berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian berangkat dan meninggalkannya. ”
Inilah soalnya. Betapa Bodohnya kita yang lalai akan kenyataan betapa dunia ini hanyalah tempat 'mampir ngombe'. Seterusnya kita meneruskan perjalanan yang sesungguhnya.
Ya, ya, ya, ketika kita pergi ke Jakarta naik bus, biasanya kita akan transit sejenak di Tegal untuk sekadar mampir ngombe. Apakah kita akan selamanya tinggal di tempat transit itu dan melupakan perjalanan kita yang sesungguhnya ke Jakarta?
Bayangkan, ketika kita sibuk makan-minum di tempat transit dan ternyata bus telah memanggil kita untuk segera meneruskan perjalanan ke Jakarta.
Bayangkan, ketika kita sedang terlena dengan kenikmatan-kenikmatan semu duniawi, tiba-tiba Allah memanggil kita pulang kembali ke sisi-Nya! Apa yang akan kita bawa nanti untuk pertemuan dengan Allah?
Saya teruskan cerita Guru saya ke pembaca agar kita semua merenungkan pesan Rasulullah Saw ini. ”Celupkan jari tanganmu ke dalam lautan.” Pesan itu disampaikan ketika ada sahabat bertanya perbedaan Dunia dan Akhirat.
”Air di jarimu itulah dunia, sedangkan bentangan lautan luas tak bertepi, itulah perumpamaan kebahagiaan akhirat”.
Rasulullah SAW menekankan pada beberapa hadis bahwa kucing tidak najis, dan menyebutnya sebagai binatang yang berkeliling di sekitar rumah. Beliau bahkan berwudhu menggunakan air bekas minuman kucing karena dianggap suci. Pertanyaan yang muncul, apakah Rasulullah SAW yang ummi (buta baca-tulis) adalah seorang dokter berpengalaman sehingga berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis.Informasi ini telah dikenal dan diakui secara ilmiah. Lalu, bagaimana Rasulullah mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis ?
Fakta dan Eksperimen terkait kucing.
Dalam bahasa arab kucing dinamakan qith, sanur, dhayyun, hirr, bas (dialek penduduk syam), masy (dialek penduduk magrib), qathawah (dialek semenanjung arab). Kebiasaan kucing yang dikenal adalah membersihkan dirinya. Menurut seorang pastur pun, kucing adalah binatang yang bersih karena kegiatan hariannya adalah membersihkan diri. Tidak ada bagian tubuh kucing yang terlupakan.
Untuk kita ketahui bahwa pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri dan kuliat yang melindungi berbagai macam otot yang dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidahnya tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing berbentuk gergaji, yang sangat berguna untuk membersihkan kulit.
Kucing dilengkapi dengan alat pembersih yang paling canggih, yaitu lidah dengan permukaan kasar yang bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.Tidak aneh jika kucing suka minum susu dengan menggunakan lidahnya. Ketika meraba lidah kucing, kita akan merasakan bahwa lidahnya ditutupi oleh berbagai benjolan yang berfungsi seperti gergaji. Sebagian orang mengira bahwa benjolan ini dipergunakan sebagai kantong kecil untuk membawa aliran susu ke mulut agar proses penelanan berlangsung sempurna. Akan tetapi, gambaran yang dapat kita ketahui sekarang ternyata tidak sama seperti fungsi lidah biasa. Semua itu berbeda dengan apa yang digambarkan oleh sebagian orang yang mengatakan bahwa kucing menggunakan lidahnya untuk minum dengan membuat perut lidah untuk membawa cairan susu. Proses seperti ini tidak menyebabkan cairan kembali ke bejana (tempat cairan).
Hasil penelitian laboratorium
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dari berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, seperti punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Disamping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Selain itu, diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan mengusap lidah. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Hamdan dan Rumah sakit Yaman di Damaskus. Adapun hasil yang didapatkan adalah :
1. Hasil yang diambil dari kulit luar ternyata negatif, meskipun dilakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang ditanamkan memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah memberikan hasil negatif.
4. Kuman yang ditemukan saat proses penelitian dilakukan berasal dari kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah terbatas seperti enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dari 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para dokter yang bergelut dalam bidang kuman.
Menurut Dr.George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Setelah melakukan penelitian terhadap berbagai cairan untuk membandingkan liur manusia , anjing dan kucing, Dr.Gen Gustafin menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, kemudian manusia memiliki seperempat dari anjing, lalu pada kucing terda[pat setengan dari kuman manusia. Dokter hewan di RS hewan damaskus, Said Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bernama lysozyme.
Kucing tidak menyukai air, karena air tempat yang sangat subur untuk tumbuhnya bakteri, terlebih pada air yang tergenang. Kucing menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia menjauh dari panas matahari, tidak dekat dengan air. Tujuannya supaya bakteri tidak berpindah kepadanya. Iilah yang menjadi faktor tidak addany akuman pada tubuh kucing. (Pembahasan ini ada dalam kajian fikih Al-Syafii dengan kaidah ”kering yang bersih”)
Mukjizat pada hadis Nabi;.
Sisa makanan kucing hukumnya suci. Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk rumahnya. Lalu Ia menuangkan air untuk wadhu. Pada saat itu datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas Ia menuangkan air ke bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, ”Perhatikanlah”. Abu Qatadah berktata,”Apakah kamu heran?”. Is menjawab,”Ya’. Lalu Abu Qatadah berkata bahwa Nabi pernah bersabda,”Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling dalam rumah (binantang rumahan),” (HR Al Tirmidzi, Al Nasa’i, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dari Ali bin Al Hasan, dari Anas yang menceritakan bahwa Nabi SAW pergi ke Bathan suatu daerah di Madinah. Lalu Beliau berkata,”Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana”. Lalu Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun seekeor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai hal tersebut dan Beliau menjawab,”Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA, yang mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang kucing, ”Ia tidak najis. Ia binatang yang sering keliling diantara kalian.” Hadis ini diriwayatkan oleh Malik, Ahmad dan imam hadis lain. Oleh karena itu kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas dan sisa makananntya suci (Lih. Ibnu Taimiiyah , Syarh Jawami’ al Akhbar, dengan komentar dari Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak.)
Aisyah pernah melihat nabi berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR. Al Baihaqi, Abd Razzaq, dan Daruquthni)
Sisi kemukjizatan.
Dari hasil penelitian kedokteran dan percobaab yang telah dilakukan di laboratorium khusus hewan , ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan.Bahkan ia lebih bersih dari manusia. Allah SWT membekali kucibng dengan otot yang melindungi kulitnya dari kuman.
Dari hadist-hadist tersebut jelaslah bahwa ketika nabi mengatakan bahwa kucing itu suci, kemudian wudhu dengannya, nabi menunjukan kepada kita tentang sucinya kucing. SUBHANALLAH, bagaimana mungkin nabi mengetahui bahwa kucing tidak najis tnanpa melakukan penelitian ilmiah .. ?
Semua itu tidak akan terjadi jikka ia bukan seorang utusan Allah yang tidak pernah berbicara menggunakan nafsu. Mahabenar Allah ketika berfirman
”Tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya, Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang di wahyukan (kepadanya)”. ( QS.Al-Najm (53):3-4)
Fakta dan Eksperimen terkait kucing.
Dalam bahasa arab kucing dinamakan qith, sanur, dhayyun, hirr, bas (dialek penduduk syam), masy (dialek penduduk magrib), qathawah (dialek semenanjung arab). Kebiasaan kucing yang dikenal adalah membersihkan dirinya. Menurut seorang pastur pun, kucing adalah binatang yang bersih karena kegiatan hariannya adalah membersihkan diri. Tidak ada bagian tubuh kucing yang terlupakan.
Untuk kita ketahui bahwa pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri dan kuliat yang melindungi berbagai macam otot yang dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia.
Permukaan lidahnya tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing berbentuk gergaji, yang sangat berguna untuk membersihkan kulit.
Kucing dilengkapi dengan alat pembersih yang paling canggih, yaitu lidah dengan permukaan kasar yang bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.Tidak aneh jika kucing suka minum susu dengan menggunakan lidahnya. Ketika meraba lidah kucing, kita akan merasakan bahwa lidahnya ditutupi oleh berbagai benjolan yang berfungsi seperti gergaji. Sebagian orang mengira bahwa benjolan ini dipergunakan sebagai kantong kecil untuk membawa aliran susu ke mulut agar proses penelanan berlangsung sempurna. Akan tetapi, gambaran yang dapat kita ketahui sekarang ternyata tidak sama seperti fungsi lidah biasa. Semua itu berbeda dengan apa yang digambarkan oleh sebagian orang yang mengatakan bahwa kucing menggunakan lidahnya untuk minum dengan membuat perut lidah untuk membawa cairan susu. Proses seperti ini tidak menyebabkan cairan kembali ke bejana (tempat cairan).
Hasil penelitian laboratorium
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dari berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, seperti punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Disamping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Selain itu, diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan mengusap lidah. Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Hamdan dan Rumah sakit Yaman di Damaskus. Adapun hasil yang didapatkan adalah :
1. Hasil yang diambil dari kulit luar ternyata negatif, meskipun dilakukan berulang-ulang.
2. Perbandingan yang ditanamkan memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah memberikan hasil negatif.
4. Kuman yang ditemukan saat proses penelitian dilakukan berasal dari kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah terbatas seperti enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dari 50 ribu pertumbuhan.
5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para dokter yang bergelut dalam bidang kuman.
Menurut Dr.George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing. Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Setelah melakukan penelitian terhadap berbagai cairan untuk membandingkan liur manusia , anjing dan kucing, Dr.Gen Gustafin menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, kemudian manusia memiliki seperempat dari anjing, lalu pada kucing terda[pat setengan dari kuman manusia. Dokter hewan di RS hewan damaskus, Said Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bernama lysozyme.
Kucing tidak menyukai air, karena air tempat yang sangat subur untuk tumbuhnya bakteri, terlebih pada air yang tergenang. Kucing menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia menjauh dari panas matahari, tidak dekat dengan air. Tujuannya supaya bakteri tidak berpindah kepadanya. Iilah yang menjadi faktor tidak addany akuman pada tubuh kucing. (Pembahasan ini ada dalam kajian fikih Al-Syafii dengan kaidah ”kering yang bersih”)
Mukjizat pada hadis Nabi;.
Sisa makanan kucing hukumnya suci. Hadis Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk rumahnya. Lalu Ia menuangkan air untuk wadhu. Pada saat itu datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas Ia menuangkan air ke bejana sampai kucing itu minum. Kabsyah berkata, ”Perhatikanlah”. Abu Qatadah berktata,”Apakah kamu heran?”. Is menjawab,”Ya’. Lalu Abu Qatadah berkata bahwa Nabi pernah bersabda,”Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling dalam rumah (binantang rumahan),” (HR Al Tirmidzi, Al Nasa’i, Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Diriwayatkan dari Ali bin Al Hasan, dari Anas yang menceritakan bahwa Nabi SAW pergi ke Bathan suatu daerah di Madinah. Lalu Beliau berkata,”Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana”. Lalu Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun seekeor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu. Nabi ditanya mengenai hal tersebut dan Beliau menjawab,”Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Abu Qatadah RA, yang mendengar Rasulullah SAW bersabda tentang kucing, ”Ia tidak najis. Ia binatang yang sering keliling diantara kalian.” Hadis ini diriwayatkan oleh Malik, Ahmad dan imam hadis lain. Oleh karena itu kucing adalah binatang yang badan, keringat, bekas dan sisa makananntya suci (Lih. Ibnu Taimiiyah , Syarh Jawami’ al Akhbar, dengan komentar dari Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak.)
Aisyah pernah melihat nabi berwudhu dari sisa jilatan kucing. (HR. Al Baihaqi, Abd Razzaq, dan Daruquthni)
Sisi kemukjizatan.
Dari hasil penelitian kedokteran dan percobaab yang telah dilakukan di laboratorium khusus hewan , ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan.Bahkan ia lebih bersih dari manusia. Allah SWT membekali kucibng dengan otot yang melindungi kulitnya dari kuman.
Dari hadist-hadist tersebut jelaslah bahwa ketika nabi mengatakan bahwa kucing itu suci, kemudian wudhu dengannya, nabi menunjukan kepada kita tentang sucinya kucing. SUBHANALLAH, bagaimana mungkin nabi mengetahui bahwa kucing tidak najis tnanpa melakukan penelitian ilmiah .. ?
Semua itu tidak akan terjadi jikka ia bukan seorang utusan Allah yang tidak pernah berbicara menggunakan nafsu. Mahabenar Allah ketika berfirman
”Tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya, Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang di wahyukan (kepadanya)”. ( QS.Al-Najm (53):3-4)
Langganan:
Postingan (Atom)